Selasa, 05 Juli 2011

, , ,

Gerakan Islam Menghadapi Makar Barat

Oleh Ustadz M. Yasin Muthahhar

Muqaddimah

Setelah menghancurkan Khilafah, Barat terus-menerus melakukan serangan terhadap neger-negeri muslim. Mereka tidak berhenti pada kejahatan yang sengat keji ini. Selanjutnya mereka berupaya mewujudkan dua perkara di negeri kaum muslim. Pertama, menghalangi dakwah Islam supaya tidak sampai pada kehidupan kaum muslim. Caranya dengan dengan menghentikan segala upaya untuk membangkitkan umat dan mengembalikan Khilafah. Kedua berupaya terus-menerus untuk menjadikan negeri-negeri muslim agar menjadi ladang subur bagi mereka, rampasan dan pasar bagi ekonomi mereka, dengan mengekspolitasi kekayaannya, merampas dan membuka pasar-pasar mereka.

Maka setelah menghancurkan khilafah, mereka langsung memerangi negeri muslim dengan mengerahkan kekuatan militer, sehingga dicabik-cabiklah negeri muslim menjadi negeri-negeri kecil dan kerdil. Kemudian mereka mengambil kekayaannya dengan berbagai cara, dan membuka pasar-pasar mereka. Pada saat yang sama mereka juga berupaya memerangi Islam dan mengotori gambaran tentang Islam di dalam benak kaum muslim, melalui para antek mereka dari kalangan politisi, akademisi, atau orang-orang yang sudah dicekoki dengan tsaqofah Barat.

Uslub perang militer yang dilancarkan Barat, telah gagal dalam mencapai tujuannya. Penyebabnya adalah karena masih hidupnya Akidah Islam di hati umat, adanya ketidaksukaan terhadap kaum kafir sebagai konsekensi dari akidah, dan karena adanya kenyataan yang sangat buruk di negeri kaum muslimin akibat penjajahan Barat. Karena itu mulailah muncul perlawanan di neger-negeri Islam untuk menyingkirkan penjajah, hingga akhirnya berhasil dilenyapkan.

Namun penjajah Barat tidak menerima kekalahan ini. Maka mulailah mereka melancarkan uslub dan wasilah baru untuk mencengkramkan kaki-kakinya di negeri muslim. Tujuannya agar bisa melanjutkan poyeknya untuk meraih cita-cita yang telah mereka tetapkan, yaitu Gold,Gospel, dan Glory. Di antara uslub yang mereka gunakan adalah :
  1. Menggiring antek-antek meraka dari kalangan politisi -khusunya para penguasa- untuk menjaga kepentingan dan rencana-rencana mereka, melalui berbagai propaganda yang menyesatkan, seperti nasionalisme,patriotisme dan perang melawan penjajahan.
  2. Mengotori gambaran tentang islam di dalam benak kaum muslim dan memalingkan serta menjauhkan mereka dari hukum-hukum agama. Misalnya tuduhan bahwa islam itu kuno dan pundamentalisme, Islam adalah sebab kemunduran umat Islam, hukum-hukum islam itu mengekang kebebasan, membatasi hak-hak wanita dan hak-hak asasi manusia secara umum, karena itu agama harus dipisahkan dari kehidupan. 
  3. Menggiring gerakan islam untuk membela kepentingannya atau berupaya mendirikan pergerakan baru atas nama agama yang tampaknya melawan Barat, namun sebenarnya melayani kepentingan,tujuan dan program-programnya.
Pada makalah ini penulis ingin memfokuskan pada point yang ketiga, karena point ini sebenarnya point paling penting dan karena faktanya saat ini sudah banyak Gerakan Islam –sadar atau tidak- yang terjebak dalam perangkap Barat untuk melayani kepentingan mereka. Pembahasan pentang point ini akan difokuskan pada beberapa hal penting berikut :
  1. Kenapa barat berlindung di balik Gerakan Islam dan menggunakannya untuk kepentingan mereka?
  2. Apakah barat telah berhasil merealisasikan uslub ini di negeri-negeri Muslim?
  3. Apa saja faktor keberhasilan mereka?
  4. Apa yang harus dilakukan oleh Gerakan Islam menghadapi serangan Barat yang halus dan berbahaya ini?
Barat Mengeksploitasi Gerakan Islam

Kenapa Barat berlindung di Balik Gerakan Islam dan menggunakannya untuk kepentingan mereka?. Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus flasback pada sejarah di masa lalu, agar kita tahu bahwa penyebabnya sudah ada dari sejak dulu. Yang baru hanyalah menghidupkannya kembali di negeri kaum muslim untuk melayani kepentingan Kafir Barat.

Kaum Kafir Arab di masa Rasulullah saw telah mengadopsi pemikiran tentang kenabian untuk memerangi kenabian nabi Muhammad saw. Saat itu ada Musailamah al-Kadzab dan Sujah at-Tamimiyah yang mengaku sebagai nabi. Mereka juga berupaya membangun Masjid seperti halnya yang dilakukan oleh Rasulullah untuk menghinpun para Sahabat di sekitarnya melawan kekafiran dan kaum kafir. Allah berfirman .(QS. At-Taubah: 107).

Ketika pemikiran tentang nasionalisme,patriotisme,demokrasi dan sosialisme yang disebarkan oleh antek-antek politis Barat telah diserang sedemikian rupa oleh kaum muslimin, hingga tersingkaplah kecacatannya. Pada saat yang sama Barat memandang bahwa ada arus umat Islam yang mengarah pada upaya untuk mengembalikan Islam dalam kehidupan. Maka mereka-pun bergerak untuk menunggangi arus yang semakin memuncak ini. Tujuannya agar kendali tidak lepas dari tangannya dan agar posisinya di negeri kaum muslim tidak hilang begitu saja. Karena jika itu terjadi,maka kaum muslim akan berpeluang untuk mengembalikan kejayaan Islam di bawah naungan negara dan kekuasaan umat Islam seperti di masa lalu.

Jadi jelaslah, bahwa sebab utama kenapa Barat berpikir untuk menaklukan Islam demi melayani kepentingannya adalah karena adanya Islam sebagai kekuatan yang berpengaruh pada kehidupan umat. Dan karena telah gagalnya ide-ide barat yang telah usang (seperti nasionalisme,patritisme dan demokrasi) dalam menguasai negeri Islam, juga karena ketakutan Barat akan bergugurannya para pengikut mereka di bawah serangan kaum muslim yang ikhlas. 

Banyak pemikir barat, baik dari kalangan politisi, kepala negara dan dari pusat-pusat penelitian, yang telah menyadari hal ini. Pelletreau (Asisten Sekretaris Negara untuk Urusan Timur Dekat) pernah berkata: «kita harus memperlakukan fundamentalisme Islam dalam konteks yang berbeda-beda». Elizabeth Cheney (asisten deputi menteri luar negeri untuk Timur Tengah dan koordinator umum inisiatif AS untuk kerjasama dengan Timur Tengah) berkata: «Tidak menutup kemungkinan untukmembuka dialog dengan faksi Islam politik yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Amerika». 

Ghali Smith (Direktur Eksekutif New American Century) pernah mengatakan dalam sebuah dokumen yang dikeluarkannya «Kepentingan Amerika Serikat adalah berurusan dengan beberapa gerakan-gerakan Islam di Mesir, sebagai pintu gerbang dunia Arab», ia menambahkan: «Amerika berkepentingan menangani gerakan-gerakan ini sekarang, meskipun Amerika Serikat sendiri sangat bersebrangan dengan sebagiannya». Presiden Nixon berkata dalam bukunya yang poluler «Amerika dan Peluang yang terbuka»: «Kita harus mendukung kaum modernis di dunia Islam untuk kepentingan mereka dan kita. Mereka perlu menyediakan alternatif positif untuk menggantikan fundamentalis ekstrimis».

Barat Berhasil Mengekspolitasi Gerakan Islam

Barat benar-benar bekerja keras sejak tahun tujuh puluhan untuk merealisasikan starteginya,menaklukan Gerakan Islam. Pada akhirnya mereka mencapai sukses besar di lebih dari satu wilayah dunia Islam, baik pada tingkat gerakan militer atau gerakan-gerakan politik. Berikut ini beberapa contoh keberhasilan tersebut:
  1. Gerakan jihad di Afganistan selama pendudukan Rusia. Amerika telah memanfaatkannya untuk melayani kepentingan politik dan militer melawan Militer Rusia di Afghanistan. Sehingga akhirnya Rusia berhasil dikalahkan.
  2. Revolusi Islam di Iran. Amerika berhasil sampai pada kekuasaan dan menggulingkan Syah Iran. Dengan demikian Amerika Serikat secara sempurna telam berhasil memasukan Iran dalam dominasinya. Setelah itu Amerika berpeluang menguasai Timur-Tengah dan minyaknya. Hal inilah yang menyababkan Syah Iran mengatakan kata-katanya yang terkenal setelah ia diusir dari Iran «Amerika telah mengusirku sebagaimana dikeluarkannya tikus yang sudah mati dari perangkap»
  3. Sudan dan upaya pemerintah untuk memanfaatkan kelompok-kelompok Islam dalam perang di Sudan selatan untuk mengalihkan kembali penerapan Islam. Akhirnya kembali menjadi negara sekuler seperti sebelumnya bahkan lebih parah lagi
  4. Turki dan eksploitasi Partai Kesejahteraan dan Pengembangan (AKP). Tujuannya adalah untuk melayani kepentingan politik Amerika di dalam dalam negeri. Yaitu membenamkan turki dalam dominasinya dengan cara menjauhkan militer dari kekuasaan politik. Di luar negeri, Amerika berupaya menjadikan Turki untuk melayani program-programnya di Timur-Tengah sebagi mediator antara suriah dan Israel yang dilakukan oleh Erdogan
  5. Pakistan dan eksploitasi gerakan Islam di lebih dari politik dan militer. Dimana Musharraf dan Sharif adalah presiden dari partai Islam terbesar di Pakistan, yaitu Partai Liga Muslim – pimpinan Sharif dan Partai Liga Muslim pimpinan Musharraf. Keduanya mampu memaksakan kekuasannya di dalam negeri dengan menyesatkan masyarakat atas nama agama .
Faktor Keberhasilan Barat Mengekspolitasi Gerakan Islam

Faktor terbesar keberhasilan Barat, - dulu dan sekarang -dalam mencapai tujuan di negeri-negeri muslim adalah karena tidak adanya kesadaran politik pada mayoritas umat. Inilah faktor pertama.

Ada banyak kaum muslim yang memiliki kecintaan yang besar terhadap Islam dan umat Islam, dan berkeinginan untuk kembali menerapkan Islam dalam dunia nyata. Namun mereka kurang memiliki kesadaran politik dan keahlian dalam menghadapi intrik-intrik dan uslub kaum kafir. Sebagai contoh, Britania (Inggris) telah mampu memperdaya bangsa Turki yang mencintai Islam, dengan cara menunjukkan bantuan kepada Sultan Abdul Majid ketika terjadi pemberontakan Mustafa Kemal melawan Sultan, padahal sebenarnya Inggris bermaksud menggulingkan Sultan. Dan ketika Tokoh pemberontakan ditangkap di Istanbul dan daerah pedesaan, hal ini telah mendorong bangsa Turki untuk melawan Sultan dan membuat mereka meragukan Sultan. Kemudian, dengan kecerdasan politiknya Inggris mampu menjadikan Mustafa Kemal sebagai legendaris yang telah membuka jalan kemenangan yang direkayasa atas Yunani, dan kadang-kadang terhadap Inggris sendiri dalam beberapa pertempuran. 

Apa yang telah dilakukan Inggris terhadap Mustafa Kemal, dilakukan pula pada banyak tokoh Islam atas nama patriotisme dan agama di. Begitu juga terhadap para pemimipin saat ini. Maka melalui para pemimpin itu Inggris telah berhasil memperkuat kedudukan Intitusi Yahudi. Mereka telah menghunjamkan Yahudi sebagai pisau yang mematikan di jantung Umat Islam.

Apa yang terjadi di masa lalu, sekarang terjadi lagi menimpa sebagian para pengikut beberapa kelompok Islam. Mereka merasa cukup hanya dengan menjalankan ibadah ritual, padahal mereka mencintai Islam dan ingin memperjuangkanya. Mereka bahkan melakukan penyesatan bahwa bahwa politik dan aktifitas politik itu bukan bagian dari Islam. Agama tidak bisa mengintervensi politik begitu juga sebaliknya. Politik memiliki tokoh-tokohnya tersendiri begitu juga dengan agama. Bahkan sebagian kelompok Islam ada yang memvonis orang yang berkecimpung dalam dunia politik sebagai orang yang berdosa dan kufur.

Oleh karena itu, itu sangat mudah bagi para pemimpin dari beberapa gerakan-gerakan Islam yang berhubungan dengan Barat, menggiring para pengikut mereka untuk melayani tujuan-tujuan orang-orang kafir. Sementara mereka tidak tahu dan tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Persis seperti yang terjadi di Turki, di Pakistan dan Iran yang jelas-jelas terlihat dengan kasat mata.

Faktor kedua yang menyebabkan begitu mudahnya Barat memanfaatkan sebagian kaum muslimin untuk melayani kepentingan mereka adalah karena tidak adanya kesadaran intelektual terhadap hukum-hukum Islam pada diri para pengikut kelompok-kelompok Islam.
  1. Tidak adanya kesadaran tentang masalah yang memisahkan antara kekafiran dan iman. Tidak adanya kesadaran ini telah menjadikan kesesatan yang diserukan kaum kafir dan antek-anteknya dengan mudah menemukan jalan masuk ke dalam pikiran dan hati umat Islam. Dari sini kemudian merambat pada bangunan politik. Seperti masalah dialog antar agama, atau masalah ” iman kepada Allah adalah iman yang hakiki pada masyarakat, atau masalah persaudaran manusia dari Adam as. Kesesatan pemikiran semacam ini telah membuat negara-negara kafir memerangi kaum muslim yang ikhlas dengan mengatakan : bahwa setiap aktifitas yang menonjolkan masalah kufur dan iman adalah ekstrimisme, bahwa setiap fenomena yang menampakan pengkufuran dan persaudaraan atas dasar pemisah tersebut adalah tindakan radikal yang bukan pada tempatnya. Karena itu-kata mereka- harus dilakukan upaya dialog antara tiga agama samawi, harus ada persaudaraan, kecintaan dan kerjasama antara manusia atas dasar iman kepada Allah. Akhirnya, melalui pemikiran semacam itu kaum kufar mampu mendirikan kelompok-kelompok atas dasar moderasi dan dialog antar agama di dalam negeri kaum muslim.
  2. Kurangnya kesadaran mengenai masalah komprehensifisme hukum Islam dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya masalah tata pemerintahan dan kekuasaan, politik dan ekonomi. Hal ini telah memudahkan kaum kufar untuk merealisasikan agenda mereka memisahkan antara agama dan politik dan membatasi agama hanya pada beberapa aspek ibadah, moral, dan beberapa masalah akidah. Karena itulah wajar jika ada kelompok Islam mengatakan: agama tidak berhubungan dengan politik, agama adalah hanya masalah ubudiyah. Kebodohan seperti ini telah dijadikan sebagai senjata untuk memanfaatkan beberapa kelompok guna mendukung pihak berkuasa dengan asumsi bahwa mereka adalah pemegang urusan kaum muslim (wali al-amr). Lebih dari itu, barat pun akhirnya dengan leluasa memanfaatkan kelompok-kelompok itu untuk menyerang perjuangan orang-orang yang Ikhlas dalam bidang politik, ekonomi, atau menyerang aktifitas untuk merubah masyarakat, menyerang aktifitas amar ma’ruf nahyi munkar khususnya kepada penguasa.
  3. Kurangnya kesadaran dalam mengidentifikasi isu sentral (al-Qadhiyah al-Markaziyah/al-Mashiriyah) umat Islam, dan metode (thariqah)yang syar’i untuk mencapai tujuan yang besar ini. Masalah ini telah membuat banyak umat Islam terperangkap dalam lingkaran setan. Mereka mengerahkan seluruh energinya namun tidak membuahkan hasil apa-apa. Dengan sangat mudah musuh memanfaatkan beberapa kelompok untuk mendukung pemerintahan yang ada, dengan alasan bahwa pemerintah ini adalah pemerintah yang syar’i, tidak ada alasan untuk mengubahnya. Ada juga kelompok-kelompok yang dimanfaatkan melalui aktifitas jihad, merka menghabiskan energi dan potensinya dalam berjihad yang pada akhirnya diarahkan untuk institusi nasionalis atau gerakan sparatis demi kepentingan penjajah. 
Kegagalan untuk mengidentifikasi isu sentral umat islam ini, yakni isu melanjutkan kehidupan islam dengan cara mengembalikan pemerintahan Islam (negara Islam) telah membuat banyak energi umat tersia-sia dan tidak bisa memberi banyak manfaat untuk islam dan kaum muslim, bahkan justru sering kali dijadikan alat untuk melayani program-program kaum kufar.

Kegagalan untuk menentukan Metode Syar’i pada diri orang yang memahami dan meyakini isu sentral ini sama bahayanya dengan yang pertama, karena sama-sama telah mensia-siakan potensi umat pada aktifitas-aktifitas yang tidak banyak memberikan manfaat signifikan bagi Islam dan kaum muslim. 

Karena itu, barangsiapa yang meyakini kewajiban mengembalikan kekuasaan Islam, namun ia meyakinkan dirinya bahwa perjuangan untuk merealisaskannya adalah melalui beberapa ibadah ritual, etika, dan sebagian masalah akidah, maka ia sama saja telah melayani kaum penjajah. Tidak berbeda dengan orang yang tidak memahi isu sentral umat Islam. Ia telah mencurahkan energi umat untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa mengubah realitas. Begitu juga siapa saja yang meyakini isu sentral ini namun ia memilih menempuh jalan perjuangan militer sebagai metode untuk merealisasikannya, tanpa beramal membentuk qaidah sya’biyah untuk menyampaikan isu sentral ke tengah-tengah umat dan membentuk opini umum yang lahir dari kesadarn umum akan isu tersebut, maka sungguh perjuangan militer itu akan dengan mudah dimanfaatkan oleh kaum kufar. 

Sikap Umat dan Gerakan Islam

Untuk itu menghadapi serangan barat itu, umat Islam secara umum dan khusunya gerakan-gerakan Islam harus menyadari hal-hal penting yang berkitan dengan kesadaran intelektual dan kesadaran politik. Ada beberapa point penting berkaitan dengan kesadaran intelektual yang harus disadari bersama:


  • Umat harus menyadari hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran dan politik sehingga tidak akan tertipu oleh trik, penyesatan dan permainan Barat. Harus disadari bahwa agama Islam adalah agama yang berbeda dengan semua agama yang ada dan bahwa hanya islam-lah agama yang benar.
"Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS.Ali-Imran 85).
Gerakan Islam harus menyadari bahwa kekufuran adalah satu agama, sama seperti halnya Islam adalah satu kesatuan umat, tanpa yang lain.
"Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang Telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS.Al-Anfal:73)
Begitu juga harus disadari bahwa kekufuran akan selalu memerangi Islam untuk melenyapkanya (Al-Baqarah: 120). Harus disadari pula bahwa kekufuran dan keimanan berada pada jalan yang berbeda dan tidak akan pernah bertemu selamanya. Islam akan selalu berbenturan dengan kekufuran sampai hari kiamat. (QS.Al-kafirun : 1-6). 
  • Umat juga harus menyadari bahwa hukum islam bukan hanya berbicara masalah ibadah ritual semata. Konsep ibadah dalam Islam mencakup segala hal,kecil atau besar. Demikian juga harus disadari bahwa gagasan untuk memisahkan agama dari kehidupan (agama di masjid dan Negara memiliki tokoh-tokohnya tersendiri) tidak ada hubungannya dengan agama Islam. Islam adalah agama yang komprehensif mencakup seluruh aspek.
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
"dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (QS.An-Nahl: 89)
  • Berkaitan dengan kesadaran terhadap isu sentral umat, maka harus tertanam dalam benak kaum Muslim bahwa Islam adalah sekumpulan hukum termasuk di dalamnya masalah kenegaraan. Negara adalah satu-satunya metode untuk menerapkan semua hukum Islam secara praktis tanpa ada pengecualian, termasuk masalah ibadah.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
"(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." (QS. Al-Hajj 41)
Umat harus menyadari bahwa semua permasalahan yang menimpa kaum muslimin saat ini terjadi setelah runtuhnya Daulah Islam. Karena itu Isu sentral umat saat ini adalah mengembalikan daulah Islam untuk menegakkan Islam dan mengembalikan kemulian Islam. Metode untuk mewujudkan kembali daulah adalahhukum Syara yang pernah ditempuh Rasulullah saw, bukan melelaui parlemen, perjuangan militer atau melalui jalan demokrasi.
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf :153)
Sedangkan berkaitan dengan masalah kesadaran politik,maka umat Islam baik individu atau kelompok harus menyadari :
  1. Bahwa Islam adalah agama yang mewajibkan adanya kesadaran politik dalam benak kaum Muslim. Nabi saw adalah seorang negarawan dan politisi. Beliau berjihad, menandatangani perjanjian dan menyeru para kepala negara. Nabi bukanlah agamawan seperti halnya pemimpin agama bani israil. Beliau saw sangat menyadari konspirasi dan tindakan politik lawan. Contohnya pada saat beliau menandatangani perjanjian Hudaibiyah. Saat itu beliau saw melakukan aktifitas politik yang tinggi dengan menyembunyikan tujuan hakiki dan menunjukkan sesuatu yang lain kepada kaum kafir. Tujuan hakiki yang beliau sembunyikan adalah memutus hubungan antara kaum kafir Quraisy dengan beberapa kabilah Arab dan Yahudi untuk mempersiapkan penaklukan Makkah di tahun berikutnya.
  2. Harus tertanam dalam benak umat Islam bahwa gagasan tentang «tidak ada politik dalam agama» adalah gagasan jahat kafir untuk melestarikan hegemoni mereka di neger-negeri kaum Muslim. 
  3. Umat Islam harus menyadari bahwa konflik di dunia saat ini adalah konflik kepentingan dan pengaruh yang bertolak dari sistem kapitalis. negara-negara besar senantiasa bersaing dan rebutan pengaruh untuk kepentingan masing-masing, tidak ada sedikitpun hubungannya dengan kepentingan umat Islam.
  4. Selain itu umat juga harus menyadari karakteristik kaum kufar dalam aktifitas politiknya. Mereka akan senantiasa menggunakan segala macam cara untuk merealisasikan tujuan-tujuannya.
Penutup

Dahulu kaum kufar telah telah berhasil menghancurkan Daulah Islamiyah. Mereka akan senantiasa membuat makar untuk menghalangi kembalinya kekuatan politik umat Islam dengan segala cara. Mereka akan selalu memperdaya umat agar masuk ke dalam perangkap-perangkap mereka. Namun yakinlah makar mereka akan berakhir dengan kegagalan. Pada gilirannya nanti kemenangan akan berpihak kepada umat Islam,selama mereka berpegang teguh pada agamanya.

وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ (46) فَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ (47)
Dan Sesungguhnya mereka Telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-raaul-Nya; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan.QS. Ibrahim: 46-47.
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (8) هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (QS.Ash-Shof:8-9)
Allah telah menyiapkan para nabi dan rasul untuk mengemban amanah wahyu dan menjelaskannnya pada manusia. Setelah para nabi dan Rasul, Allah akan menyiapkan orang-orang yang bertakwa yang mewarisi amanah para nabi untuk menyelamatkan agama-Nya.
Rasulullah bersabda:
لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خذلهم حتى يأتي أمر الله وهم كذلك
"tidak henti-henti sekelompok dari umatku akan memenangkan kebenaran. Orang-orang yang mencaci- maki mereka sedikitpun tidak akan bisa membahayakan mereka hingga datanglah ketentuan Allah dan mereka masih dalam seperti itu." (HR.Muslim)
Allah-pun telah berjanji akan mengembalikan agama ini ke dalam kehidupan nyata untuk kedua kalinya dengan perjuangan hamba-hamba yang telah dipilih-Nya.
"Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik."
Untuk merealisasikan janjinya itu Allah telah menyiapakan partai ini (hizbut-tahrir) di tengah-tengah umat. Dari hari ke hari perjuangannya semakin mendapatkan tempat di hati umat. Hizbut-Tahrir telah berhasil membuat arus Islam Politis idiologis di seluruh dunia. Sampai detik ini partai politik ideologis ini terus-menerus berjuang tanpa kenal lelah untuk menjemput pertolongan Allah yang sudah dijanjikan. Meski banyak tantangan dan rintangan dihadapinya, meski kaum kufar melalui antek-anteknya telah berupaya memadamkan perjuangan yang diusungnya, namun dengan izin Allah Hizbut-Tahrir tetap eksis. Saat ini seruan untuk mengembalikan Khilafah bukan hanya diserukan oleh Hizb. Dari waktu ke waktu kesadaran umat semakin bertambah. Seruan penegakan Syariah dan Khilafah telah membahana di seluruh penjuru dunia. Hal ini inysa Allah menjadi bukti bahwa pertolongan Allah semakin dekat. Karena secara faktual saat ini tidak ada kelompok islam yang memiliki kesiapan untuk memimpin umat dengan pemikiran Islam yang komfrehensif selain hizb.

Di sisi lain barat saat tengah ditimpa krisis multi dimensi. Ini adalah bukti bahwa peradaban sampah mereka akan segera ambruk, untuk digantikan dengan peradaban Islam yang agung. Barat saat ini sudah kewalahan membendung arus dakwah islam di kandang mereka sendiri. Adanya pelarangan terhadap niqab akhir-kahir ini di Jerman dan Prancis, pelarangan membangun menara masjid di swiss, penghancuran Masjid di Inggris, adaah bukti nyata bahwa Islam saat ini sedang merayap di barat, hingga pada saatnya nanti apa yang telah diisyarahkan Rasul saw akan menjadi kenyataan.
لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلاَ يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ.....
"Agama ini akan sampai pada apa yang telah dicapai oleh malam dan siang (seluruh dunia) Allah tidakn akan membiarkan lagi rumah di kampung dan di kota kecuali akan dimasuki agama ini....." (HR.Ahmad)
إِنَّ رَبِّى زَوَى لِىَ الأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ مُلْكَ أُمَّتِى سَيَبْلُغُ مَا زُوِىَ لِى مِنْهَا
"Sungguh Allah telah melipat-lipat bumi kepada-ku hingga aku melihat belahan timur dan baratnya. Dan kekuasaan umatku akan samapi pada bagian bumi yang dilipat-lipat (baca;diperlihatkan) kepada-ku." (HR.Abu Daud).
Wallahu A’lam.[]

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=492097728571

2 komentar :