Selasa, 05 Juli 2011

, ,

PENGARUH AQIDAH ISLAM dalam KEHIDUPAN SESEORANG (INDIVIDU) dan MASYARAKAT


PENGARUH AQIDAH ISLAM dalam KEHIDUPAN SESEORANG (INDIVIDU)  

Seseorang yang telah memahami aqidah Islamiyah akan merasakan pengaruh-pengaruhnya sebagai berikut:
  • Aqidah Islamiyah memberikan kepuasan kepada akalnya dan menentramkan hatinya. Sebab aqidah Islamiyah telah menjawab semua pertanyaannya secara benar dan memuaskan. Sehingga yang bersangkutan menjadi muslim yang mantap imannya, tak mudah digoyang oleh apapun.
  • Aqidah Islamiyah membentunya menjadi seoeang muslim yang maju dan pemberani. Setelah seorang muslim mengetahui dan memahami firman Allah SWT: 
"Katakanlah, tak akan menimpa kami sesuatu pun kecuali apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT kepada kami." (QS. At Taubah: 151). 
Dan hadits Rasulullah SAW:
"Tidak akan mati  seseorang hingga dipenuhi ajalnya, rizkinya, dan apa-apa yang telah ditakdirkan untuknya".
Ia akan yakin bahwa segala sesuatu yang ditetapkan oleh Allah SWT pasti akan terjadi, buruk ataupun baik. Seorang muslim yang berkeyakinan seperti ini akan terjun ke medan pertempuran dengan gagah berani dan dia akan berjuang sekuat tenaga dalam mencari rizki, tentunya setelah ia menempuh sebab-sebab kemenangan dalam pertempuran dan sebab-sebab perolehan harta dalam aktivitas ekonomi, tanpa  rasa khawatir sedikitpun tentang hasil yang akan dicapai. 
  • Aqidah Islamiyah akan membentuk sikap taqwa dalam diri seoran muslim. Setelah seorang muslim menyadari hubungannya dengan Allah SWT, dan bahwa Allah SWT akan menghisab perbuatannya pada hari kiamat dia akan membentengi dirinya dari perbuatan yang haram dan berusaha selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan halal. Sebab dia yakin, hari perhitungan (yaumul hisab) pasti datang. Ia pun beriman kepada firman Allah SWT: 
"Siapa saja yang berbuat kebaikan sebesar zarrah (atom) niscaya akan melihatnya dan siapa yang berbuat kejahatan sekalipin sebesar atom, dia akan melihatnya.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)
PENGARUH AQIDAH ISLAM terhadap MASYARAKAT ISLAM 

Masyarakat adalah kumpulan individu yang senantiasa melakukan interaksi dalam memenuhi kemaslahatan hidup mereka. Hubungan tersebut tentu berlangsung secara harmonis dan kontinyu bila masing-masing individu anggota masyarakat tersebut memiliki kesatuan pemikiran, perasaan, dan peraturan. Tentu saja, bentuk dan warna pemikiran, perasaan, dan peraturan yang terdapat dalam suatu masyarakat akan ditentukan oleh aqidah yang dianut masyarakat tersebut.

Suatu masyarakat yang dibangun oleh Lenin dengan revolusi Bolsheviknya misalnya, diliputi oleh pemikiran, perasaan, dan peraturan yang bersumber dari aqidah komunis materialistis. Sedangkan masyarakat kapitalis di Eropa dan Amerika diliputi oleh pemikiran, perasaan, dan peraturan yang didasari oleh aqidah sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Adapaun masyarakat Islam, adalah masyarakat yang diliputi oleh pemikiran, perasaan, dan peraturan yang bersumber dari Aqidah Islamiyah. Karenanya, dalam masyarakat Islam yang merupakan masyarakat tauhid ini terasa sekali pengaruh aqidah Islamiyah dalam kehidupan masyarakat. Pengaruh aqidah Islamiyah itu antara lain sebagai berikut:
  • Masyarakat tauhid itu beriman kepada Tuhan Yang Satu (rabbun wahid), beriman kepada agama yang satu (diinun wahid), dan tunduk kepada peraturan yang satu (nizhamun wahid). Allah SWT berfirman: 
"Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku" (QS. Al Anbiya: 92)
  • Dalam masyarakat tauhid akan terbentuk suatu masyarakat yang saling menyempurnakan dan saling menanggung seperti satu tubuh dan masyarakat itu bersifat menyatukan pemikiran dan perasaan anggota-anggotanya. Rasulullah SAW bersabda: 
"Perumpamaan kaum mukminin itu dalam cinta dan kasih sayang serta solidaritas di antara mereka bagaikan satu tubuh. Jika ada satu anggota tubuh mengeluh, maka bagian lain ikut mengeluh dengan demam dan panas".
  • Aqidah Islamiyah akan membentuk satu ikatan idiologis (rabithah mabdaiyyah) di antara anggota masyarakat secara kuat dan kontinyu, yakni ikatan ukhuwah Islamiyah. Allah SWT berfirman: 
"Hanyalah orang-orang mukmin yang bersaudara" (QS. Al Hujurat: 10).
Dalam hal ini aqidah Islamiyah mencela ikatan-ikatan lain yang sifatnya emosional dan sementara, seperti ikatan kesukuan, tanah air, dan kemaslahatan. Allah SWT berfirman: 
"Katakanlah jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan dan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan (dari) jihad fisabilillah, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan  keputusanNya dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang fasik"  (QS. At Taubah: 24).
 Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=196299803740365

0 komentar :

Posting Komentar